TANGERANG,BNR — Masyarakat Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak mengaku kesulitan air bersih, akibat kemarau panjang. Sehingga, untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa mencari ke kawasan hutan.
Badrudin, Warga Cikulur mengatakan, sudah dua pekan ini dia warga lainnya kesulitan air bersih, karena sumur yang biasa dipakai kering akibat kemarau panjang.
“Kami mencari air bersih ke sumur-sumur yang berada di hutan dengan jarak tempuh sekitar satu kilometer,” kata Badrudin, kepada Tangerang Ekspres, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, krisis air bersih terjadi karena sudah sekitar tiga bulan terakhir daerahnya tidak turun hujan. Akibatnya, air sumur dan pompa jet air milik masyarakat kekeringan.
Masyarakat yang tinggal di Desa Suka Rendah dan Desa Parage Kecamatan Cikulur terpaksa mencari air bersih ke sumur-sumur yang ada di kawasan hutan.
“Kami mencari air bersih ke hutan menggunakan sepeda motor untuk memenuhi keperluan konsumsi, mandi cuci kakus (MCK),” ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Hasan (45), warga lainnya, bahwa masyarakat di desanya mencari air bersih ke sumber mata air maupun sumur yang ada di kawasan hutan. Bahkan sampai harus antre untuk mengambil airnya.
“Kami mencari air bersih sudah berlangsung dua pekan itu ke hutan, karena sumur di rumah terjadi kekeringan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Agus Riza Faizal mengatakan, hingga kini beberapa kecamatan sudah mengajukan permintaan pasokan air bersih menyusul musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan pada sumur dan pompa air milik warga.
“Kami berharap pekan ini sudah bisa didistribusikan pasokan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan, karena tiga unit kendaraan tangki air dalam perbaikan,” ucap Agus.(*)
No Comments