GP Ansor Gelar Kurus Kader Setingkat Perwira Banser di Ponpes Technopreuneur As Shofa Rajeg

2 minutes reading
Sunday, 3 Nov 2024 13:12 0 26 Redaksi

 

TANGERANG, BNR — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tangerang menggelar Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) di Ponpes Technopreuneur As Shofa Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Minggu (3/11).

 

Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang Muhammad Asdiansyah menjelaskan, Susbalan yang mulai 31 Oktober 2024 ini merupakan jenjang pengkaderan atau kursus untuk calon level perwira Banser.

 

“Inilah bedanya (antara) organisasi NU (Nahdlatul Ulama), Ansor dan Banser-nya. Kita kalau mau gabung dengan organisasi lain tinggal beli seragamnya bisa langsung gabung. Tapi kalau bersama Ansor, Banser, kita harus melalui jenjang pengkaderan,” kata Asdiansyah, melalui keterangannya, Minggu.

 

Lanjutnya, Ansor merupakan salah satu organisasi yang berdiri berdasarkan restu dari guru ke guru. Oleh karena itu, ia mengajak para peserta Susbalan untuk menyakini hati dengan bergabung ke Ansor maupun Banser adalah jalan kesuksesan dan keberkahan.

 

“Yang penting, kita totalitas dan ikhlas, supaya kesuksesannya diiringi dengan keberkahan. Insyaallah, organisasi GP Ansor bersama Banser adalah organisasi yang keramat, karomah, karena didirikan para ulama dan auliyah untuk meneruskan jejaknya Wali Songo,” ucapnya.

 

Asdiansyah mengimbau kepada peserta Susbalan saat ada perayaan Maulid Nabi di wilayah masing-masing dan menerima permintaan pengamanan para kiai, ia menyarankan Banser hadir semua.

 

“Kalau bisa, jangan hanya hadir untuk melakukan pengawalan. Ikut nyumbang juga. Kita ikut bantu meringankan beban panitia juga. Kita jangan menjadi kelompok yang merepotkan orang lain,” ujarnya.

 

Pimpinan Ponpes As Shofa Rajeg Gus Nur Rohman menambahkan, sebelum melakukan pergerakan kegiatan dalam sosial, maka pemikiran harus benar dahulu.

 

Menurutnya, atas izin Allah Subhanahu Wa Taala, ketika pemikiran sudah benar, kedepan akan bagus. Sebab, tidak mungkin manusia sampai ke cahaya Allah dan cahaya Nabi Muhammad, kalau cahaya dalam diri sudah gelap.

 

“Jangan bicara kita itu anak siapa. Jangan bicara kita itu keturunan siapa. Orang dimuliakan Allah karena ilmunya, karena tata kramanya, karena akhlaknya, tidak karena dia anak siapa. Hari ini kita harus bicara, kita bisa memberikan apa terhadap Bangsa dan Negara yang kita cintai,” imbuhnya. (*)

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

Kontak kami

redaksi@madiundaily.com

Tentang Kami

MadiunDaily.com adalah media informatif harian terpercaya

LAINNYA