TANGERANG, BNR — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang menyampaikan Situasi ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan (HBKN) Ramadhan 1446 H masih stabil dan dan aman.
Beberapa langkah antisipasi untuk menjaga pasokan dan ketersediaan barang, terutama bahan pokok seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, cabe rawit besar, cabe rawit dan minyak goreng selama Ramadhan 1446.
“Situasi ketersediaan pangan terutama bahan pokok di Kabupaten Tangerang secara umum aman namun tetap perlu menjaga kestabilan pasokan dari luar daerah,” Ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno, Kamis (27/02/2025).
Begitu juga pasokan cabai besar dan rawit secara umum masih aman namun terjadi penurunan imbas darin menurunnya luas tanam pada akhir 2024 sehingga terjadi lonjakan harga.
“Untuk ketersediaan daging ayam dan telur ayam diproyeksi aman namun perlu di perhatikan kestabilan produksi di tingkat produsen mengingat adanya lonjakan permintaan pada periode Ramadhan yang dapat menganggu kestabilan pasokan dan menimbulkan lonjakan harga,” Ujarnya.
Ia lanjutkan di saat bulan Ramadhan tren permintaan bahan pokok sangat meningkat dikarenakan faktor budaya, di bulan Ramadhan berkumpul nya keluarga, momen keagamaan, pola konsumsi sayur yang berlebih.
Selain itu ada beberapa fase kenaikan harga pada saat bulan Ramadhan, yaitu fase 3 – 7 hari menjelang Ramadhan ditandai dengan adanya kenaikan permintaan, fase kedua 7 – 3 hari menjelang idul fitri merupakan fase pertengahan Ramadhan dimana permintaan pada level menengah, fase penghujung idul fitri permintaan meningkat sementara permintaan dan penawaran terbatas.
Fase terakhir 2 -3 hari pasca idul fitri yaitu tren permintaan kembali meningkat namun ketersediaan terbatas karena faktor penyedia dan pasokan terbatas
Adapun intervensi Pemkab Tangerang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan kabupaten Tangerang dalam upaya mengatasi kenaikan harga dan keseimbangan permintaan dan penawaran yaitu; Pemantauan bahan pangan strategis; Memastikan ketersediaan bahan pangan, kordinasi dengan Bulog, Distributor, pasar dan ritel; Mengoptimalkan operasi pasar atau Gerakan Pangan murah (GPM) untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan; Memastikan kelancaran distribusi pasokan pangan dan; Kordinasi lintas sektor dan Satgas pangan.
Berdasarkan data neraca pangan pada Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Tangerang periode Februari 2025 hingga awal bulan Maret Bahan pokok status masih aman dan waspada.
Beberapa bahan pokok yang status aman seperti komoditas beras kebutuhan 27,963 ton, ketersediaan 82,340 ton, neraca 54,378 ton dan produksi domestik 14,545 ton.
Sedangkan komoditas Bawang merah kebutuhan 996 ton, ketersediaan 1,736 ton, neraca 740 ton. Bawang putih kebutuhan 573:ton, ketersediaan 1,108 ton.
Komoditas yang harus di waspadai seperti Cabe besar kebutuhan 1,142 ton, ketersediaan 1,309 ton, neraca 167 produksi domestik 7 ton. Cabe rawit kebutuhan 886 ton, ketersediaan 1068 ton, neraca 182 ton, produksi domistik 1 ton.
Sedangkan untuk daging sapi kebutuhan 798 ton, ketersediaan 4,492 ton, neraca 3,694 ton, produksi domestik 1,229 ton. Untuk daging ayam kebutuhan 4,494 ton, ketersediaan 10,262 ton, neraca 5,771 ton, produksi domestik 5,771 ton. Telur ayam kebutuhan 4,439 ton, ketersediaan 8,248 ton, neraca 3,809 ton. Minyak goreng kebutuhan 3,005 ton, ketersediaan 5,537 ton, neraca 2,532 ton.(*)
No Comments