TANGERANG,BNR — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Kabupaten Tangerang, melakukan aksi unjuk rasa, Jumat (27/9/2024). Mereka mendesak Penjabat Bupati Tangerang Andi Ony P dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak mampu bekerja memsejahterakan masyarakat.
Dalam orasinya, mahasiswa menilai Pj Bupati tidak mampu bekerja mensejahterakan masyarakat. Andi dinilai hanya mampu bekerja yang sifatnya hanya seremonial saja. Selain itu, para pengunjukrasa juga menuding Andi Ony hanya melindungi kepentingan bisnis kaum elit.
” Ini terlihat dari pencoplokan tanah warga di Pantura yang tidak diganti sesuai peraturan dengan alasan itu adalah proyek stategis nasional,” kata Endang Kurnia, koordinator aksi.
Sebaliknya, kata Endang, sejak Andi Ony ditunjuk sebagai Pj Bupati, banyaj persoalan muncul dan tak mampu diselesaikan.
” Maraknya truk tanah yang melanggar Perbup, tidak dapat dihentikan malah makin menjadi-jadi dan memakan korban jiwa,” tandasnya.
Para aktivis GMNI ini meminta DPRD Kabupaten Tangerang membuat surat ke Kemendagri dan merekomendasikan Pj Bupati Andi Ony dicopot dari jabatannya, dan diganti oleh Penjabat yang cakap serta mampu melindungi kepentingan masyarakat Kabupaten Tangetang, khususnya warga Pantura yang tanahnya banyak dicaplok pengembang dan jadi korban truk tanah.
Awalnya, aksi aktivis GMNI dari sejumlah kampus di Kabupaten Tangerang ini melakukan demontrasi di depan kantor Bupati. Namun karena Pj Bupati Andi Oni sedang mengikuti rapat paripurna, aksi unjuk rasa berpindah ke depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang, yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari kantor Bupati.
Mahasiswa berupaya menemui Pj Bupati usai rapat paripurna. Sayangnya Pj Bupati tidak berkenan menemui mahasiswa dan kembali ke kantornya lewat pintu belakang.
Mahasiswa yang tidak mengetahui Pj Bupati sudah kembali ke kantornya, tetap berupaya untuk menemui Pj Bupati. Ketegangan pun terjadi dengan pihak keamanan. Terjadi adu dorong antara mahasiswa dengan Satpol PP yang dibantu oleh polisi dari Polresta Tangerang.Aksi adu dorong ini berlangsung hingga 10 menit.
Hingga aksi unjuk rasa selesai, tidak ada pejabat, baik dari Pemkab dan anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang menemui mereka. Setelah lebih dari satu jam melakukan aksi, para mahasiswa pun membubarkan diri.(*)
No Comments